Definisi Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Komunikasi
adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain antara
sesama manusia. Proses interaksi atau hubungan satusama lain yang dikehendaki
oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima dan dimengertiantara sesamanya.
(Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen.CV HajiMasagung,
Jakarta, 1980, hal 94).
Komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalambentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebutmelibatkan lebih dari
sekedarkata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapijuga ekspresiwajah,
intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa
tergantug padaketrampilan- ketramilan tertentu untuk membuat sukses pertukaran
informasi. (T. Hani Handoko,Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272).
Komunikasi
adalah usah mendorong orang lain untukmenginterprestasikan pendapat seerti apa
yang dikehendaki oleh orang yang mempunyaipendapat tersebut serta diharapkan
diperoleh titik kesamaan untuk pengertian.
Salah satu kebutuhan pokok manusia , seperti dikatakan
Susanne K. Langer, adalah kebutuhan simbolis atau penggunaan lambang. Manusia
memang satu-satunya hewan yang menggunakan lambang , dan itulah yang membedakan
manusia dengan hewan lainnya. Ernest Cassirer mengatakan bahwa keunggulan
manusia atau mahluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum.
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan
untuk menunjukkan sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang.
Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek yang
maknanya disepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal
memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan
objek (baik nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia atau objek tersebut.
Dimensi Komunikasi
Dimensi isi
disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal.
Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
1. Dimensi Komunikasi Sistem Organisasi
a. Komunikasi Internal
Komunikasi
internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota
organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara
pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal
ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga
komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan
media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
·
Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dll kepada
bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan,
dsb. kepada pimpinan.
·
Komunikasi
horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan
kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa
mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian.
Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode,
dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan
memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar,
komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada
pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada
hal-hal yang ianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari
jalur secara timbal balik:
·Komunikasi
dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat
informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki
keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui
berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat
kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster;
konferensi pers.
·Komunikasi
dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan
oleh organisasi.
2. Dimensi
Komunikasi Antar Budaya
Dari tema pokok demikian, maka perlu
pengertian – pengertian operasional dari kebudayaan dan kaitannya dengan KAB.
Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang
kebudayaan komunikasi antar budaya, ada 3 dimensi yang perlu diperhatikan(kim.1984:17-20).
1. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan-partisipan
komunikasi.
2.
Konteks sosial tempat terjadinya KAB.
3. Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan KAB (baik yang
bersifat verbal maupun nonverbal).
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
http://andriejangkung.wordpress.com/2013/03/08/dimensi-dimensi-komunikasi-antar-budaya/
http://andriejangkung.wordpress.com/2013/03/08/dimensi-dimensi-komunikasi-antar-budaya/
http://irfazain.blogspot.com/2012/11/dimensikomunikasi-dalam-kehidupan.html
Thaks infonya bang...
BalasHapus