Pengertian Stress
Apa
itu stress? Secara sederhana orang berasumsi bahwa stress itu sesuatu hal yang
selalu negatif dan selalu disalahartikan.
Menurut
Hans Selye, MD : Stress is the non spesific response of the body to any demand yaitu
bahwa stress adalah respons tidak spesifik tubuh terhadap berbagai tuntutan.
Stres tidak selalu dan tidak otomatis buruk, maka tergantung kita menerimanya.
Menurut
Richard S. Lazarus :Stress adalah situasi dan perasaan yang dialami ketika
seseorang merasakan adanya tuntutan yang melebihi daya kemampuan pribadi dan
sosial yang bisa dia kerahkan.
A.
Arti
Penting Stress
Efek – efek yang ditimbulkan oleh stress
menurut Hans Selye :
Stress
akibat dari hal negatif akan berakibat negatif pula dan dalam jangka panjang
bisa merusak. Stress yang terlalu berlebihan akan menjadi masalah. Stress yang
berlebihan disebut juga sebagai distress.Stress
dapat menimbulkan banyak perubahan – perubahan baik fisik maupun mental atau
kejiwaan.
Stress
bisa menimbulkan banyak penyakit utama, misalnya seperti insomnia ( kesulitan
tidur ), penyakit jantung, gangguan pencernaan, gangguan kejiwaan dan gangguan
– gangguan lain.
Faktor – faktor individual dan sosial
yang menjadi penyebab stres :
a. Faktor
Internal ( individu )
Faktor internal disini
maksudnya penyebab – penyebab stress yarng ditimbulkan dari diri individunya
sendiri. Beberapa faktor internal penyebab stress antara lain :
·
Keturunan ( Hereditary ) : Faktor dari orang tua bisa juga merupakan penyebab
stress. Misalnya stres terjadi pada ibu
hamil. Kondisi mentalnya berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Ujung –
ujungnya permasalahan mental, gampang stres dan permaslahan fisik akan dialami
oleh anak pada pertumbuhannya nanti.
·
Kepribadian ( Personality Trait ) : Stres merupakan hal yang mudah terjadi pada
individu yang mempunyai kepribadian tertentu. Misalnya pada orang yang selalu
ingin mencapai keinginan dan aktualisasi diri. Jika hal itu tidak tercapai maka
akan terjadi depresi atau stres yang berkepanjangan.
·
Sistem Kepercayaan ( Belief System ) : Banyak kepercayaan
yang menimbulkan stres. Misalnya keyakinan bahwa setiap keluarga harus memiliki
keturunan akan mengakibatkan stress pada pasangan yang tdak dikaruniai anak.
· Pengalaman
Masa Lalu ( Past Experience ) :
Pengalaman pahit di masa lalu akan membawa dampak stress pada kehidupan
seseorang.
b. Faktor
Eksternal ( sosial / lingkungan )
· Faktor
Lingkungan yang meliputi beberapa hal misalnya kumpulan orang banyak, suara
yang bising, kondisi ruangan yang berantakan, cuaca yang kurang baik, dll
· Faktor
Sosial meliputi interaksi manusia dengan orang lain, seperti hubungan suami
istri, orang tua dan anak, mertua dan menantu. Atau bisa juga terjadi di
lingkungan pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, bahkan hubungan dengan orang –
orang yang cenderung bermasalah.
· Faktor
lembaga yang biasanya mempunyai banyak aturan atau larangan.
· Faktor
peristiwa besar misalnya menikah, pindah rumah, mempunyai anak. Kematian
pasangan atau keluarga dll.
Sumber :
Christian,M, 2005, Jinakkan Stress " Kiat Hidup Bebas Tekanan ", Bandung : Nexx Media
Smert, Bart. 1994, Psikologi Kesehatan, Jakarta : Grasindo
Sumber :
Christian,M, 2005, Jinakkan Stress " Kiat Hidup Bebas Tekanan ", Bandung : Nexx Media
Smert, Bart. 1994, Psikologi Kesehatan, Jakarta : Grasindo
B.
Tipe
– Tipe Stress
1.
Stress Akut : sifatnya pendek atau
sementara
2.
Stress Akut Berulang : tekanannya terus
menerus berulang
3.
Stress Kronis : penyebabnya terus
menerus, dianggap sebagai nasib yang tidak dapat diubah
Tekanan
Tekanan dapat timbul dari dalam dan
luar diri kita, terkadang tekanan lebih sering timbul dari luar diri kita
misalnya lingkungan. Bila merasa sudah dalam keadaan tertekan, kita harus bisa
mengutarakannya agar dapat terhindar dari keadaan tersebut.
Frustasi
Situasi ini timbul karena suatu
kejadian yang tidak mengenakan. Misalnya saat kita sudah berusaha belajar
dengan baik dengan harapan mendapat reward
yang baik, tetapi kenyataan malah sebaliknya dan tidak sesuai harapan. Hal
itu dapat mengakibatkan seseorang frustasi, bahkan bisa putus asa.
Konflik
Hal ini dapat timbul dikarenakan
dua belah pihak mempunyai satu tujuan hanya jalannya berbeda. Ini mengakibatkan
seseorang terjebak dalam sebuah konflik dan tentunya akan membuat stress.
Terkadang dibutuhkan pihak ketiga untuk menyelesaikan konflik.
Terdapat 3 macam konflik, yaitu :
- Mendekat - mendekat, dimana individu terjerat dalam dua pilihan yang sama – sama diinginkannya.
- Mendekat – menjauh, dimana individu terjerat dalam situasi ketertarikan sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu.
- Menjauh - menjauh, individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai.
Kecemasan
Hal ini terjadi karena tingkat panik
yang berlebihan dan tak bisa mengontrol paniknya itu,dan dia tidak bisa
menghadapi keadaan di sekitarnya.
C. Pendekatan Problem Solving Terhadap Stres
Kita mengatasi stres dengan cara
mencari penyebab stress itu sendiri (stressor). Setelah tahu penyebabnya, kita
harus bisa memilih mana jalan keluar terbaik untuk masalah kita, jika perlu,
dengan meminta bantuan orang lain.
Sumber
:
Lazarus, R, S. & Folkman, S. 1984.
Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer.
Lazarus, A. A. 2006. Learning Theory and
The Treatment of Depression. Behavior Research and Therapy, 6, 83-89.
http://meltri-elia.blogspot.com/2011/04/stress-menurut-hans-selye.html
http://deevashare.blogspot.com/2012/05/stres-jenis-aspek-penyebab-reaksi-fisik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar