Rabu, 24 April 2013

TULISAN 2


Pengertian Stress
Apa itu stress? Secara sederhana orang berasumsi bahwa stress itu sesuatu hal yang selalu negatif dan selalu disalahartikan.
Menurut Hans Selye, MD :  Stress is the non spesific response of the body to any demand yaitu bahwa stress adalah respons tidak spesifik tubuh terhadap berbagai tuntutan. Stres tidak selalu dan tidak otomatis buruk, maka tergantung kita menerimanya.
Menurut Richard S. Lazarus :Stress adalah situasi dan perasaan yang dialami ketika seseorang merasakan adanya tuntutan yang melebihi daya kemampuan pribadi dan sosial yang bisa dia kerahkan.
A.                Arti Penting Stress
Efek – efek yang ditimbulkan oleh stress menurut Hans Selye :
        Stress akibat dari hal negatif akan berakibat negatif pula dan dalam jangka panjang bisa merusak. Stress yang terlalu berlebihan akan menjadi masalah. Stress yang berlebihan disebut juga sebagai distress.Stress dapat menimbulkan banyak perubahan  –  perubahan baik fisik maupun mental atau kejiwaan.
         Stress bisa menimbulkan banyak penyakit utama, misalnya seperti insomnia ( kesulitan tidur ), penyakit jantung, gangguan pencernaan, gangguan kejiwaan dan gangguan – gangguan lain.
Faktor – faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stres :
a.       Faktor Internal ( individu )
Faktor internal disini maksudnya penyebab – penyebab stress yarng ditimbulkan dari diri individunya sendiri. Beberapa faktor internal penyebab stress antara lain :
·       Keturunan ( Hereditary ) : Faktor dari orang tua bisa juga merupakan penyebab stress. Misalnya stres  terjadi pada ibu hamil. Kondisi mentalnya berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Ujung – ujungnya permasalahan mental, gampang stres dan permaslahan fisik akan dialami oleh anak pada pertumbuhannya nanti.
·       Kepribadian ( Personality Trait ) : Stres merupakan hal yang mudah terjadi pada individu yang mempunyai kepribadian tertentu. Misalnya pada orang yang selalu ingin mencapai keinginan dan aktualisasi diri. Jika hal itu tidak tercapai maka akan terjadi depresi atau stres yang berkepanjangan.
·       Sistem Kepercayaan ( Belief System ) : Banyak kepercayaan yang menimbulkan stres. Misalnya keyakinan bahwa setiap keluarga harus memiliki keturunan akan mengakibatkan stress pada pasangan yang tdak dikaruniai anak.
·       Pengalaman Masa Lalu ( Past Experience ) : Pengalaman pahit di masa lalu akan membawa dampak stress pada kehidupan seseorang.
b.      Faktor Eksternal ( sosial / lingkungan )
·       Faktor Lingkungan yang meliputi beberapa hal misalnya kumpulan orang banyak, suara yang bising, kondisi ruangan yang berantakan, cuaca yang kurang baik, dll
·       Faktor Sosial meliputi interaksi manusia dengan orang lain, seperti hubungan suami istri, orang tua dan anak, mertua dan menantu. Atau bisa juga terjadi di lingkungan pekerjaan, lingkungan tempat tinggal, bahkan hubungan dengan orang – orang yang cenderung bermasalah.
·       Faktor lembaga yang biasanya mempunyai banyak aturan atau larangan.
·       Faktor peristiwa besar misalnya menikah, pindah rumah, mempunyai anak. Kematian pasangan atau keluarga dll.

Sumber :
Christian,M, 2005, Jinakkan Stress " Kiat Hidup Bebas Tekanan ", Bandung : Nexx Media
Smert, Bart. 1994, Psikologi Kesehatan, Jakarta : Grasindo

B.                Tipe – Tipe Stress
1.         Stress Akut : sifatnya pendek atau sementara
2.         Stress Akut Berulang : tekanannya terus menerus berulang
3.         Stress Kronis : penyebabnya terus menerus, dianggap sebagai nasib yang tidak dapat diubah
Tekanan
Tekanan dapat timbul dari dalam dan luar diri kita, terkadang tekanan lebih sering timbul dari luar diri kita misalnya lingkungan. Bila merasa sudah dalam keadaan tertekan, kita harus bisa mengutarakannya agar dapat terhindar dari keadaan tersebut.
Frustasi
Situasi ini timbul karena suatu kejadian yang tidak mengenakan. Misalnya saat kita sudah berusaha belajar dengan baik dengan harapan mendapat reward yang baik, tetapi kenyataan malah sebaliknya dan tidak sesuai harapan. Hal itu dapat mengakibatkan seseorang frustasi, bahkan bisa putus asa.
Konflik
Hal ini dapat timbul dikarenakan dua belah pihak mempunyai satu tujuan hanya jalannya berbeda. Ini mengakibatkan seseorang terjebak dalam sebuah konflik dan tentunya akan membuat stress. Terkadang dibutuhkan pihak ketiga untuk menyelesaikan konflik.
Terdapat 3 macam konflik, yaitu :
  1. Mendekat - mendekat, dimana individu terjerat dalam dua pilihan yang sama – sama diinginkannya.
  2. Mendekat – menjauh, dimana individu terjerat dalam situasi ketertarikan sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu.
  3. Menjauh - menjauh, individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai.

Kecemasan
            Hal ini terjadi karena tingkat panik yang berlebihan dan tak bisa mengontrol paniknya itu,dan dia tidak bisa menghadapi keadaan di sekitarnya.
C.        Pendekatan Problem Solving Terhadap Stres
            Kita mengatasi stres dengan cara mencari penyebab stress itu sendiri (stressor). Setelah tahu penyebabnya, kita harus bisa memilih mana jalan keluar terbaik untuk masalah kita, jika perlu, dengan meminta bantuan orang lain.
Sumber :
Lazarus, R, S. & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer.
Lazarus, A. A. 2006. Learning Theory and The Treatment of Depression. Behavior Research and Therapy, 6, 83-89.
http://meltri-elia.blogspot.com/2011/04/stress-menurut-hans-selye.html
http://deevashare.blogspot.com/2012/05/stres-jenis-aspek-penyebab-reaksi-fisik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar